Kamis, 19 November 2009

sejarah perkembangan promosi kesehatan

Sejarah adalah uraian tentang peristiwa nyata berupa fakta dan data yang bisa dijadikan bahan analisa untuk disimpulkan manfaat dan mudaratnya bagi pijakan untuk kegiatan masa kini dan yang akan datang. Di sini sejarah lebih mempunyai arti ke depan.

Istilah promosi kesehatan diterima dan diperkenalkan oleh WHO, yang kemudian diterima dan dipergunakan oleh semua anggota WHO. Istilah ini sebenarnya sudah mulai dicetuskan setidaknya pada tahun 1986, pada waktu diselenggarakan Konferensi International Pertama tentang Health Promotion di Ottawa, Canada, pada tahun 1986. Pada waktu itu dicanangkan the Ottawa Charter, yang memuat definisi dan prinsip-prinsip dasar Health Promotion. Namun istilah tersebut pada waktu itu di Indonesia belum bergema. Pada waktu itu, istilah yang ada tetap Penyuluhan Kesehatan, disamping juga populer istilah-istilah lain seperti KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi), Pemasaran Sosial (Social Marketing), Mobilisasi Sosial, dll.

1.The Otawa conference-Kanada 1986
a. konferensi kesehatan yang pertama
b. menghasilkan Ottawa center
c. 5 pilar Utama Promosi Kesehatan
-mengembangkan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
-menciptakan lingkungan yang mendukung
-memperkuat gerakan masyarakat
-mengembangkan kemampuan perorangan
-reorientasi pelayanan kesehatan

2. The Adeleide Conference Australia 1988
a. pembahasan mengenai kebijakan publik berwawasan kesehatan
b. dicetuskan: "kesehatan adalah hak azasi manusia dab kesehatab nerupakan investasi sosial".
c. Empat prioritas kebijakan sehat
-meningkatkan kesehatan wanita
-makan makanan bergizi
-pengurangan tembakau dan alkohol
-menciptakan lingkungan yang mendukung

3.The sundvall Conference, Swedia 1991
a. fokus pembahasan hubungan antara kesehatan dengan lingkungan fisik
b. lingkungan yang baik untuk kesehatan

4. Konferensi Jakarta Indonesia 1997
a. pesan utama: perlunya merubah pola tradisional dalam promosi kesehatan dengan menciptakan kemitraan dengan berbagai sektor, baik pemerintah maupun swasta.
c. Isi deklarasi Jakarta:
-meningkatkan tanggung jawab sosial dalam kesehatan
-meningkatkan investasi untuk pembangunan kesehatan
-meningkatkan kemitraan untuk kesehatan
-kemampuan perorang dan pemberdayaan masyarakat
-mengembangkan infra struktur promosi kesehatan

5. Konferensi Mexico city 2000
hasil konferemsi adalah:
a. kesepakatan menteri kesehatan sedunia untuk meningkatkan kesehatan
b. pengembangan kegiatan Promosi Kesehatan di masing-masing negara di Dunia
c. study kasus sebagai bukti keberhasilan kegiatan promosi kesehatan didunia
d. membuat perencanaan promosi kesehatan

Dengan demikian penggunaan istilah promosi kesehatan di Indonesia dipacu oleh perkembangan dunia internasional. Nama unit Health Education di WHO baik di Headquarter, Geneva maupun di SEARO, India juga sudah berubah menjadi Unit Health Promotion. Nama organisasi profesi internasional juga sudah berubah menjadi International Union for Health Promotion and Education (IUHPE). Istilah promosi kesehatan tersebut juga ternyata sesuai dengan perkembangan pembangunan kesehatan di Indonesia sendiri, yang mengacu pada paradigma sehat.